Epidemiologi Cross-Sectional


"Dasar Epidemiologi
AFRIYANTO (Epid)

Salah satu contoh desain yang dipakai pada judul Hubungan Dari Adanya Sambungan Udara Tegangan Ekstra Tinggi (SUTET) Atau Medan Listrik Dengan Timbulnya Beberapa Keluhan Kesehatan Pada Masyarakat Yang Tinggal Di Daerah Sekitar SUTET adalah design Cross Sectional(prevalensi) karena mengamati status paparan, penyakit atau karakteristik terkait kesehatan lainnya secara serentak pada individu-individu dari suatu populasi pada satu saat (kasus/populasi total) dengan kata lain peneliti mempelajari hubungan antara variabel bebas (faktor risiko) dengan variabel tergantung (efek) yang dinilai hanya satu kali saja tidak ada follow-up.
Keuntungan/kelebihan cross sectional
- relatif cepat dan murah untuk mendeteksi adanya kejadian luar biasa
- mudah dilaksanakan karena pengukuran variabel-variabel hanya dilakuakn satu kali, pada satu saat (tidak ada follow-up)
- menghasilkan hipotesis spesifik untuk penelitian anlitis
- dapat digunakan untuk mengetahui prevalensi penyakit dan masalah kesehatan lainnya pada masyarakat
Kelemahan
§ subyek penelitian bsar bila variabelnya banyak
§ kesimpulan korelasi faktor risiko dengan efek lemah
§ hubungan waktu tidak bisa ditentukan sehingga peran logika dan teori penting
§ tidak dapat menggambarkan perkembangan penyakit secara akurat
§ tidak valid untuk meramalkan suatu kecenderungan (nilai prognostiknya lemah)
§ tidak tepat untuk meneliti penyakit yang durasinya pendek
Langkah-langkah pada studi cross sectional
1. merumuskan pertanyaan penelitian beserta hipotesis yang sesuai;
§ masalah penelitian yang akan dijawab harus dikemukakan dengan jelas,
- misalnya, pertanyaan penelitian yang akan dijawaba adalah apakah terdapat hubungan antara SUTET dengan timbulnya beberapa keluahan kesehatan
2. mengidentifikasi variabel penelitian
- semua variabel harus diidentifikasi dengan cermat berdasarkan kajian teori dan hasil penelitian sebelumnya;
- membuat defenisi operasional yang jelas mana FR yang akan diteliti dan mana yang tidak diteliti, serta efek,
- faktor risiko yang tidak diteliti perlu diidentifikasi agar dapat disingkirkan atau paling tidak dikurangi pada waktu pemiliohan subyek penelitian
3. menetapkan subyek penelitian
- diupayakan agar variabilitas FR cukup besar, namun variabilitas variabel yang tdk diteliti dibuat minimum,
- menetapkan populasi
- tergantung tujuan penelitianpopulasi terjangkau bisa dari RS/fasilitas kesehatan lain atau masyarakat umum
- perhitungkan kemungkinan untuk mendapatkan FR yang diteliti dalam populasi tsb-contoh studi HIV/AIDS, maka populasinya adalah kaum homoseks atau pengguna narkoba
· menentukan sampel dan memperkirakan besar sampel
- besar sampel dihitung dengan memakai rumus tertentu
- pemilihan sampel harus dilakukan dng cara yang benar agar dapat mewakili populasi terjangkau.
4. melaksanakan pengukuran
- pengukuran Var. bebas/FR
- bisa menggunakan kuesioner, catatan medik, uji lab, pemeriksaan fisik atau prosedur pemeriksaan khusus.
- Kuesioner atau wawancara-informasi yang didapat kurang akurat atau tidak lengkap
· Pengukuran var. terikat/efek
- Bisa memakai kuesioner, pemeriksaan fisik ataupun pemeriksaan khusus tergantung karakteristik penyakit/efek yang diteliti
- Harus diperhitungkan beberapa hal yang bisa mengurangi validitas penelitian, sperti subyek yang tidak ingat akan timbulnya penyakit/efek
5. menganalisa data
- sebelumnya harus dilakukan validitas dan pengelompokan data
- dapat berupa uji hipotesis atau analisis untuk memperoleh risiko relatif (perbandingan antara prevalens efek pd kelompok dg risiko, dengan prevalens efek pada kelompok tanpa resiko-- Rasio Prevalens=RP)
- RP harus selalu disertai dengan nilai interval kepercayaan (95% Confidence Interval)
2. Hasil analisis
Ø bila nilai p-=0.002; disimpulkan bahwa timbulnya gangguan kesehatan pada masyarakat tersebut terjadi akibat adanya pembangunan SUTET tersebut, karena melihat nilai p (probabilitas)-0.002 lebih kecil dari 0.05 yang berarti bahwa Ho ditolak dan Ha diterima (ada hubungan antara sambungan SUTET dengan timbulnya beberapa keluhan kesehatan pada masyarakat tersebut)
Ø OR=2.4 (95% CI=1.2 6.7) menunjukan bahwa masyarakat yang tinggal disekitar SUTET mempunyai kecenderungan kira-kira sebesar 2.4 kali untuk timbulnya beberapa keluhan kesehatan dari pada orang yang tidak tinggal disekitar SUTET, dengan tingkat kepercayaan 95% dan rasio prevalensinya terletak antara 1.2 sampai 6.7 (lebih dari satu disebut bermakna) menunjukkan bahwa dalam populasi yang diwakili oleh sampel yang diteliti, dengan kata lain adanya SUTET tersebut merupakan faktor risiko untuk timbulnya beberapa keluhan kesehatan pada masayarakat yang tinggal disekitar SUTET.
3. arti dari OR=2.4 (95% CI=1.2 6.7) adalah menunjukan orang-orang yang terpapar mempunyai kecenderungan kira-kira sebesar 2.4 kali untuk terkena penyakit dari pada orang yang tidak terpapar, dengan tingkat kepercayaan 95% dan rasio prevalensinya terletak antara 1.2 sampai6.7 (angkanya lebih dari satu disebut bermakna) ini menunjukkan bahwa dalam populasi yang diwakili oleh sampel yang diteliti, dengan kata lain variabel tersebut merupakan faktor risiko untuk timbulnya penyakit.

0 Response to "Epidemiologi Cross-Sectional"

Posting Komentar

wdcfawqafwef